Ichtisar Kemerdekaan Indonesia

pada waktu jang genting itu, bung Karno tetap berpendirian belum memperijajainja djika belum ada berita resmi dari pihak atas.

Achimja, sesudahnja segala-peristiwa dan kesulitankesulitan bisa diatasi, proklamasi jang diidam-idamkan oleh seluruh lapisan Rajat Indonesia itu, pada tanggal 17 Augustus 1945 bisa diproklamirkan.

Dengan suara bulat, pada waktu itu, bung Karno terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia jang pertama.

Tanggal 17 December 1949, diumumkan bahwa segenap wakil daerah bagian dengan suara bulat menjetudjui bung Karno sebagai Presiden pertama dari Negara Republik Indonesia Serikat.

Tanggal 19 bulan dan tahun itu djuga, bung Karno dinobatkan, dan mengangkat sumpahnja diatas undang-undang dasar sementara, diantaranja dalam penobatan itu banjak jang menjaksikan. para jang terkemuka negara: Mr. Dr. Kusumah Atmadja, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, K.R.T. Kamaludiningrat (Kiahi Penghulu besar) dan Mor. Sugyopranoto dan lain-lain.

Selain dari pada itu, djuga mendapat perhatian dari Rajat dan para terkemuka. Sebagai penghormatan sesudahnja disumpah, diletuskan tembakan meriam 21 kali dan kemudian bung Karno dengan pesewat terbang Garuda Indonesian Airways meninggalkan Djogdjakarta menudju djabatannja jang baru, ialah sebagai Presiden R. I. S. di Djakarta.

Tanggal 10 Juli 1950. Rupa-rupanja penduduk dikota Bandung, tidak mau ketinggalan dengan sembojan: Sekali Merdeka, tetap Merdeka! Karena sekali didajaupajakan mendirikan mesdjid-agung pada kutika tahun 1925, letap sekarang hasrat itu, diulangi lagi supaja bisa terlaksana.

Begitulah pada tanggal tersebut diatas, diruangan kapresidenan di Djakarta, oleh panitia pendirian mesdjid-agung itu, diadakan pertemuan untuk meresmikan berdirinja Panitia Pembangunan Mesdjid ,,Ouattul-Islam .

.Ouattul-Islam ini dibuat menurut bangunan jang 25 tahun jang lalu telah disusun ontwerpnja oleh Ir. Sukarno sendiri sewaktu ia masih berada di Bandung. Mesdjid baru ini akan

31