Ichtisar Kemerdekaan Indonesia
Sepatah-kata aa 5 : | PENJUSUN
dan
PENERBIT
UKU ..Bhinneka Tunggal Ika”, tjetakan pertama telah
terdjual habis dalam tempo diluar dugaan penerbit. Selandjutnja direntjanakan untuk ditjetak lagi sebagai tjetakan kedua, dalam tjetakan kedua ini, oleh penjusun didaja-upajakan supaja bisa membawa perobahan-perobahan mentjapai kearah kesempurnaan.
Buku Bhinneka Tunggal Ika, dikoreksi kembali, diantaranja banjak perobahan-perobahan jang penting dan' perlu diubah, terutama berdasar dengan banjaknja surat-surat jang masuk kepada penerbit, ialah surat-surat jang menjatakan kesalahan tjetak dan “usul-usul supaja djika dikemudian harz sampai ditjetak ulangan, supaja bisa ditjetak diatas kertas putih dan jang halus, mengingat bahwa buku Bhinneka Tunggal Ika itu, ada suatu buku ichtisar jang mengenai sedjarah kemerdekaan Indonesia, maka hendaknja buku itu dibuat mendjadi buku jang bertechnik dan berkertas baik.
Diantaranja ada djuga: surat jang menjatakan suatu usul: supaja dalam tjetakan jang akan datang (jang dimaksudkan tjetakan kedua), bisa dihiasi” dengan beberapa potret jang mengenai dengan ichtisar-ichtisar tersebut. Mitsalnja sadja, dalam persetudjuan” Linggardjati supaja dimuatkan potretnja Bung Sjahrir dll. begitu djuga ichtisar-ichtisar il -
Surat-surat itu diterima dengan penuh kegembiraan, memang begitu seharusnja, djika tiap-tiap pembatja jang mempunjat suatu keinginan supaja batjaan Indonesia itu mentjapai kearah perbaikan, maka sejogianja mereka membantu dengan djalan memberikan keterangan-keterangan jang perlu, atau suatu kritik-sehat untuk perobahan dikemudian harinja. Dengan djalan demikian, maka dengan sendirinja tiap-tiap perusahaan penerbitan bangsa Indonesia pada umumnja bisa memperbaiki penerbitan-penerbitannja. i
Buka Bhinneka Tunggal Ika, berkat dengan adanja suratsurat jang diterima oleh penerbit, maka segala kekurangan dalam tjetakan pertama itu, kini bisa merobah beberapa ichtisar.
1