Kitab pĕmbatjaän : bagi anak-anak sĕkola jang dipindahkan kapada bĕhasa mĕlajoe

04

Djawab anak radja itoe: ,Ja kakak! tiada sakali-kali sampat mengail dengan kalam.”

Kata si Toewa: ,Bijar: poelang lagi ka roemah, kita akan m&noelis di sana.”

Satelah itoe si boengsoe poelang ka roemah si Toewa, laloe doedoek pada medja, mtnoenggoei perkakas akan menoelis. Apabila si Toewa soedah sampe, maka dib€rinja djala akan anak radja itoe, katanja: Lihat! pakelah ini djala akan menoelis.”

Maka kata si boengsoe: Ja kakak! bagemana boleh djadi, sehaja menoelis dengan djala : tiada sakali-kali sehaja sampat menoelis dengan djala.”

Djawab si Toewa: ,Sakarang memang Engkau mengarti, bahoewa masing-masing pekerdjain ada perkakasnja sendiri dan perloenja pada orang ada perkakas jang bijasa dipake kapada pekerdjainnja. Kaloe ada orang jang maoe m€tnangkap ikan tiada goenanja adalah padanja! kalam, maski kalam ditatah inten djoega. Maka perkakas orang jang maoe menangkap ikan, ija-itoe djala. Adapon orang jang djadi djoeroe-toelis, djala djoega tiada goenanja, maski djala soetra djoega: ija-itoe hendak memake kalam: bagi orang d&mikian nistjaja kalam djadi barang jang teroetama, sebab kalam djadi ampoenja perkakas akan mentjahri kahidoepannja. Sakarang tjariterakan kapadakoe, he sobat ! pekerdjain apa jang hendak dikerdjakan olehmoe, laloe akoe akan mEnoendjoekkan benda mana jang teroetama bagi dirimoe.”

Adapon anak radja apabila men€ngar itoe kata, berdebar-debar hatinja dari sebab btsar soeka-tjitanja, kiranja sakarang akan ditjariterakan kapadanja benda jang teroetama.